Mami mamah ma'..
mmmm begitu banyak sebutan sayangku kepada ibu.
ibu,,, baru berjalan melambai pisah dengan mu sebentar saja, rasanya sepi sekali rasa ku,
terbiasa bersama mungkin yang membuat aku tak begitu menyadari berat untuk berpisah, dan ini sangat membuka hati begitu besarnya mukjizat yang telah ku terima.
Keberuntungan terbesar dalam hidupku adalah terlahir dari rahimmu ibu.
Terimakasih Allah,,, telah kau Cipta seorang malaikat untuk menjaga dan membimbingku.
"Maaf bu", ku ulangi kata ini selalu, benar benar aku hanya bisa mengusap air mata yang menetes, sebab aku tersadar belum bisa penuh membahagiakan engkau.
aku, anakmu yang masih terlalu sering merepotkan. walau tak ada pernah mengatakan dengan lisan'. tanpa engkau mengatakan pun, tau ibu masih terlalu dipusingkan dengan keadaan aku, begitu sifat ku yang mungkin masih banyak kurang berkenan untuk ibu.
setiap ku dengar cerita tentang kasihmu, aku hanya bisa tersenyum haru, dan membisik hati kepada allah untuk izinkan aku agar selalu tetap menjaga senyuman ibu.
dan walaupun hanya ada seribu dari satu cerita duka mu, aku merasa sedih, tangis ku lepas. mata ku sangat rapuh untuk memikirkan rasa engkau.
tak bisa ku tutup kelemahan mata ini untuk ibu. hal yang membuat ku geram hati, tak bisa memberi ketegaran semangat kepada engkau tanpa hati menitik air mata'.
Senyumanmu sangat membuat mengerti apa itu dalam surga ,dan diam ibu serasa kilat pencabut surgaku.
rasanya ingin mencaci diri, jika diri ku ini masih saja bisanya menggumam engkau ibu, membuat engkau diam marah ataupun kecewa.
Lagi lagi hanya dengan tetesan air mata aku mulai menangisi kekesalan pada tingkahku. tak bisa berhenti air mata menetes saat ku tersadar telah menyakitimu.
menjadikan kata maaf pun sulit terucap dari mulut, bukan karena tak mau ucap ataupun membisukan diri kepada engkau.
Tapi aku sadar, tak kuasa ku berbicara, terbayang dan begitu merasakan sakitnya engkau sampai ku takut ibu tak rela memaafkan. dengan jiwa, yang percaya untuk merasakan surga saat diri memberanikan untuk mengakui kesalahan dan penyesalan sikap. kecemasan yang tak berarti itu yang membuat tak semangat.
Terlupa' begitu sucinya hati ibu, malaikat yang penuh kasih sayang, kenapa tidak terbuka cepat ingatan ini,_
dari kita berniat berkata maaf, ibu pun sudah tersenyum mengetahui maksud kita mendekat.
dan dengan bersamaan, senyum engkau menjadi satu dengan senyumku. dan berujung musim perasaan hati yang tak terbayangkan keindahannya.
Begitu rapuhnya aku jikalau ibu kelepas marah padaku, walaupun ku mengerti itu hanyalah teguran kecil tentang rasa ibu yang menguap di hati. :((
dan berlipat rasa membuat ku bangkit akan senyum semangat ibu yang terukir dan berikan pada aku. :))
" Engkau Malaikat Berbagi ku",-
"Terimakasih Mamah., untuk segala yang engkau berikan untuk ku, raga mu, doa mu, jasa mu, hati mu, dan sinar cinta kasihmu ". |
0 komentar:
Posting Komentar