teman, ternyata jurnal saya belum launching di digilib kampus, jadi tidak bisa share link laporan saya. saya bahas disini ulasannya. untuk aplikasinya saya ada di
www.kinachatting.com,
tapi belum saya update kembali, soalnya itu hanya coba coba pake hosting, soalnya pas sidang cukup pakai localhost saja jadi fokus disitu. updatean belum di pindah, dan itu juga Google API sudah habis masa juga, cuma dapet trial 3 bulan, pas banget usai sidang non aktifnya, jadi Gratis belum masuk berbayar. heheheh
www.kinachatting.com,
tapi belum saya update kembali, soalnya itu hanya coba coba pake hosting, soalnya pas sidang cukup pakai localhost saja jadi fokus disitu. updatean belum di pindah, dan itu juga Google API sudah habis masa juga, cuma dapet trial 3 bulan, pas banget usai sidang non aktifnya, jadi Gratis belum masuk berbayar. heheheh
APLIKASI PENERJEMAH PESAN
Anik
Handayani.
Program
Studi S1 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Esa Unggul
Jalan
Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
Email:
handa.anik@gmail.com,
ABSTRAK
Penerapan
Google API pada aplikasi aplikasi penerjemah sangat berkembang pesat, dimana
banyaknya aplikasi aplikasi penerjemah yang
dapat sudah di publikasikan pada khalayak umum. Penerapan Google Translate API pada Aplikasi Penerjemah Pesan ini merupakan
aplikasi berbasis web, dengan menggunakan framework
PHP Yii dan menggunakan Database
MySQL pada XAMPP. Aplikasi ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan
dalam melakukan aktivitas berkomunikasi terutama aktivitas berkirim pesan dalam
bentuk teks.
Kata Kunci
: Google Translate
API, Aplikasi Pesan,
Framework PHP Yii, Web, Database.
ABSTRACT
Application of Google APIs in applications translator applications is
growing rapidly, with the number of applications that can translator application
already published to the general public. Application of Google Translate API in
applications Translators message is a web-based application, using Yii PHP
framework and uses a MySQL database on XAMPP. This application aims to provide
ease of communication activities, especially activities in the form of text
messaging.
Keywords: Google Translate API, Application Messaging, Yii PHP Framework,
Web, Database.
1.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kebutuhan komunikasi
merupakan hal yang paling vital dalam berinteraksi dengan seseorang.
Perbedaan bahasa adalah salah satu penghambat dalam berinteraksi. Dengan adanya
Bahasa Internasional ini sangat mendukung peran penting dalam hal berkomunikasi
dan berinteraksi dengan seseorang satu sama lain walaupun dengan berbeda negara
dengan memiliki perbedaan dalam segi bahasa. Namun dalam kenyataannya masih
sebagian besar orang tidak menguasai
atau mengerti seluruh Bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris,
sehingga komunikasi tidak berjalan dengan lancar.
Aplikasi pesan merupakan
bagian dari komunikasi yaitu sebagai salah satu perangkat komunikasi,
komunikasi berjalan dengan baik jika pesan dan maksud tujuan seseorang dapat
tersampaikan kepada orang lain. Tidak menutup kemungkinan dalam berinteraksi
dengan beberapa orang terdapat perbedaan bahasa antara orang yang sedang saling
berkomunikasi. Ada berbagai perkembangan teknologi, banyaknya perkembangan
aplikasi - aplikasi yang membantu dalam proses penerjemahan bahasa untuk
mempermudahkan komunikasi antar orang yang
memiliki latar belakang bahasa
yang berbeda
Mesin penerjemah adalah
salah satu aplikasi yang paling penting dari proses bahasa yang murni. Mesin
Penerjemah merupakan salah satu cabang yang paling penting dari Artificial Intelligence. Artificial Intelligence sangat berguna
dalam menyediakan orang dengan mesin, yang memahami berbagai bahasa di seluruh
dunia. Terjemahan mesin membantu orang-orang dari tempat yang berbeda untuk
memahami bahasa yang tidak dikenal tanpa bantuan penerjemah manusia. Terjemahan
mesin menerjemahkan teks dari satu bahasa dikenal sebagai Bahasa Sumber ke
dalam teks bahasa lain yang dikenal sebagai Bahasa Sasaran (Mane, et al.,
2013).
Terjemahan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), bahwa kata terjemahan terdiri dari kata
ter-je-mah-an, yaitu salinan bahasa atau alih bahasa dari suatu bahasa ke
bahasa lain. Teknik penerjemahan bahasa untuk percakapan berbasis teks, pesan
membentuk percakapan berbasis teks antara
perbedaan karakteristik orang untuk percakapan dijabarkan secara nyata
baik dari pengguna bahasa ke bahasa percakapan percakapan, atau dari bahasa
percakapan ke bahasa pengguna. Hasilnya adalah bahwa pengguna dapat lancar berkomunikasi dalam percakapan berbasis teks
(dalam bahasa percakapan) menggunakan bahasa lain selain bahasa percakapan.
Penemuan ini sangat menguntungkan untuk on-line
percakapan berbasis teks, dimana pengguna on-line
percakapan berbasis teks dapat lancar berkomunikasi dengan satu sama lain dalam
bahasa yang berbeda (Aiken, et al., 2009).
Dengan demikian, dilakukan
penerapan Google Translate API
sebagai penerjemah dalam aplikasi penerjemah pesan sebagai upaya mendukung pengguna dalam
berkomunikasi sehingga memudahkan pengguna (user)
berkomunikasi dalam bentuk pesan/teks meskipun dengan bahasa yang berbeda.
Salah satunya yang paling umum adalah aplikasi
terjemahan yang di gunakan adalah software
Aplikasi Google Translate. Dimana
dalam prosesnya dapat menerjemahkan
tulisan dari bahasa awal ke bahasa
terjemahan yang di pilih oleh pengguna (user).
API (Application Programming Interface) adalah sebuah antar muka yang
menyediakan fungsionalitas dari program aplikasi, memungkinkan pengembang untuk
mengembangkan program dengan menggabungkan logika kontrol dengan panggilan API
(Susrini, 2009).
Proses penerjemahan pada google translate ini memerlukan akses internet. Dengan cara
meyalin atau menuliskan dalam kotak dialog google
translate untuk memperoleh arti terjemahannya. Aplikasi Google Translate yang di sediakan oleh Google adalah hasil implementasi dari
salah satu bagian Google API, yaitu Google Translate API.
Penerapan Google Translate API pada aplikasi pesan
ini di buat untuk memenuhi kebutuhan bagi sebagian besar orang yang memiliki
bahasa komunikasi yang berbeda untuk
menghindari salah paham dalam berkomunikasi pada aktivitas berkirim
pesan dan meminimalkan waktu untuk proses penerjemahan ke dalam bahasa yang
dituju tanpa perlu berpindah aplikasi atau menyalin ulang tulisan ke kotak
dialog lain untuk mendapatkan terjemahannya.
Dalam perkembangannya
aplikasi terjemahan membantu untuk
pengguna yang belum mengerti tentang bahasa yang di gunakan oleh
pengguna pesan yaitu dalam posisi pengirim atau penerima. Dengan demikian
dengan adanya dukungan aplikasi ini semakin mudahnya dalam upaya membangun aplikasi terjemahan yang dapat
tersingkronisasikan dalam aplikasi pesan. Pembangunan sebuah aplikasi
berkirim pesan dengan dilengkapi
terjemahan ke Bahasa Pengguna yaitu Bahasa Sumber dan Bahasa Sasaran
membantu pengguna untuk mengerti arti dari
apa yang pengguna komunikasikan tanpa memberikan efek berat pada perangkat
dalam bekerja ganda (multitasking)
yang mengoperasikan aplikasi terjemahan dalam mengarah ke luar dari aplikasi
pesan tersebut.
Proses perancangan
aplikasi ini menggunakan metode Extreme
Programming. Extreme Programming menggunakan pendekatan berorientasi objek
sebagai paradigma pembangunan yang
lebih disukai dan model proses Extreme
programming terbentuk dari sebuah kerangka kerja yang memiliki 4 konteks
aktivitas utama, yaitu planning, design,
coding dan testing (Pressman, 2010). Keempat
aktivitas tersebut yang akan menghasilkan sebuah perangkat lunak yang dibangun
dengan konsep model proses Extreme
Programming (XP).
Identifikasi Masalah
Berikut identifikasi
masalah berdasarkan latar belakang diatas :
1. Bagaimana aplikasi ini dapat
mengelola pesan dengan menghasilkan pesan yang menerjemahkan
dari Bahasa Sumber ke Bahasa Sasaran?
2. Bagaimana aplikasi ini dapat mensinkronisasikan kebutuhan dalam
komunikasi penerjemahan?
3. Bagaimana penerapan Google
Translate API yang terhubung dengan
aplikasi pesan ?
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian dalam Perancangan Sistem Aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan Google Translate
API pada aplikasi berkirim pesan
2. Menciptakan aplikasi
penerjemah yang otomatis dalam berkirim pesan
3. Memberi kemudahan dalam
mendapatkan terjemahan tanpa mengutip pindah ( copy paste ) ke Aplikasi Penerjemah untuk mendapatkan
terjemahannya.
Manfaat Penelitian
Dalam pengembangan aplikasi berkirim pesan sangat mempermudah
proses berkomunikasi yang tidak secara langsung
ini, adalah salah satu langkah untuk memberikan keuntungan bagi para
pengguna yang membutuhkan Aplikasi
Penerjemah Pesan untuk proses
berkomunikasi dengan orang lain tanpa di batasi oleh suatu bahasa yang
dikuasainya. Dengan
aplikasi ini para pengguna tidak di persulit dalam proses pengertian dalam
pembicaraan yang dilakukan.
Sistematika
Penulisan
Urutan penyajian sistematika penulisan sebagai gambaran singkat mengenai laporan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
PENDAHULUAN
Dalam
bab ini, menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan yang menjadi topik
bahasan pada bagian awal dari perencanaan penyusunan tugas akhir skripsi.
LANDASAN
TEORI
Dalam bab ini berupa tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan topik
bahasan yang sesuai judul
tugas akhir, landasan teori ini terdiri dari beberapa definisi
diantaranya Penerjemahan,
Komunikasi, Google Translater Api, Framework PHP, Metode Extreme Programming, Unified Model Language, dan Business
Process Modeling Diagram
ANALISIS MASALAH
Dalam bab ini, menjelaskan mengenai langkah perencanaan atau pengembangan sistem dengan menuliskan tentang sistematika yang sedang berjalan saat ini, menganalisa pokok permasalahan dan membahas mengenai rencana solusi pemecahan masalah.
Dalam bab ini, menjelaskan mengenai langkah perencanaan atau pengembangan sistem dengan menuliskan tentang sistematika yang sedang berjalan saat ini, menganalisa pokok permasalahan dan membahas mengenai rencana solusi pemecahan masalah.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas
tentang hasil analisis dan pembahasan mengenai pokok perencanaan,
pengembangan penelitian, laporan dan implementasi yang akan dijalankan pada penelitian ini.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Dalam bab terakhir, memuat tentang kesimpulan dan saran dari hasil perancangan yang dilakukan.
Dalam bab terakhir, memuat tentang kesimpulan dan saran dari hasil perancangan yang dilakukan.
2.
LANDASAN TEORI
PENERJEMAHAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (
KBBI ), bahwa kata terjemahan terdiri dari kata ter-je-mah-an, yaitu salinan
bahasa atau alih bahasa dari suatu bahasa ke bahasa lain. Terjemahan yang
baik, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, akan memberikan penekanan lebih
pada makna atau pesan yang disampaikan. Apakah hasil terjemahan patuh atau
tidak pada bentuk bahasa sumbernya bukanlah hal yang fundamental, hal
terpenting adalah hasil terjemahan memiliki maksud dan makna yang sama persis
dengan pesan pada bahasa sumbernya, jadi terdapat kesejalanan dan kesamaan
antara pesan dalam Bahasa Sumber dan Bahasa Sasaran ( Setiawan, 2013).
mencermati dengan seksama isi atau informasi informasi yang terdapat dalam unsur unsur yang terkait pada proses penyampaian isi atau informasi pesan yang terkandung dalam Bahasa Sumber kepada Bahasa Penerima atau Bahasa Sasaran yaitu pembaca hasil terjemahan ( Amir, 2013).
mencermati dengan seksama isi atau informasi informasi yang terdapat dalam unsur unsur yang terkait pada proses penyampaian isi atau informasi pesan yang terkandung dalam Bahasa Sumber kepada Bahasa Penerima atau Bahasa Sasaran yaitu pembaca hasil terjemahan ( Amir, 2013).
Gambar 1: Proses Penerjemahan
Dari ilustrasi proses tersebut dapat
di cermati bahwa pemahaman makna menunjuk
bahasa sumber yang akan di terjemahkan
memiliki proses pemahaman teks untuk proses
tahap pemahaman makna yang akan
di terjemahkan dan menghasilkan makna yang
telah di pertimbangkan kesamaan
antara isi dan bentuk teks Bahasa Sumber ke Bahasa Sasaran dan aspek
pertimbangan yang dilakukan dalam proses terjemahan yaitu Penerjemah, Teks,
dan Penerima Bahasa Sasaran.
GOOGLE API
Google API atau yang bisa di katakan bagian
dari Framework Google, API merupakan
singkatan dari Application Programming
Interface, API dapat diartikan kode
program yang dapat di implementasikan pada program lain yang dikembangkan untuk menghasilkan aplikasi
dengan memanfaatkan fungsi yang disediakan oleh Google tersebut. API adalah sebuah antarmuka
yang menyediakan fungsionalitas dari program aplikasi yang memungkinkan
pengembang untuk mengembangkan program dengan menggabungkan logika kontrol dengan panggilan API.
Pada Google
Translate API memiliki 3 operasi, yaitu : ( Susrini, 2009)
a.
Terjemahan (Translate)
Menerjemahkan teks sumber dari Bahasa
Sumber untuk menargetkan ke Bahasa Sasaran.
Daftar sumber dan target bahasa yang didukung oleh metode penerjemahan.
c.
Deteksi (
Detect)
Deteksi bahasa teks sumber, untuk Operasi penerjemahan
teks, dimana di tentukan penggunaan Google
API Keys yang diterapkan,
bahasa Sumber teks yang di terapkan,
bahasa yang ingin terjemahkan. dan teks yang akan diterjemahkan oleh pengguna.
World Wide Web
Web adalah halaman informasi di internet, melalui web bisa mengakses informasi-informasi tidak hanya berupa
teks, tetapi juga gambar, suara, film dan lain-lain. Web dapat dikategorikan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis
atau interaktif. Web statis adalah web yang
berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Sedangkan web
dinamis adalah web yang
menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna yang sifatnya dinamis, sehingga
untuk membuat web dinamis dibutuhkan
kemampuan pemrograman web (Dinata,
2012).
Untuk mengakses web dibutuhkan software yang
disebut Browser, seperti Microsoft Internet Explorer, Mozilla
Firefox,
Netscape Communicator dan Opera (Sarwosri, 2009).
FRAMEWORK
Framework adalah kumpulan dari fungsi-fungsi
atau prosedur -prosedur
dan class - class untuk
tujuan tertentu yang sudah siap di gunakan. Sehingga bisa mempermudah dan
mempercepat pekerjaan seseorang
programmer, tanpa harus harus
membuat fungsi dari awal, jadi dengan adanya framework, pekerjaan akan lebih mudah di deteksi (Huraira, 2012).
Menurut ( Huraira, 2012 ), Berikut beberapa alasan menggunakan Framework :
a. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web
b. Memudahkan dalam proses maintance karena sudah ada pola tertentu dalam setiap framework (dengan syarat programer mengikuti pola standar yang ada )
c. Framework menyediakan fasilitas fasilitas umum yang di pakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal .
Beberapa Framework PHP yaitu CakePHP, Code Igniter (CI), Sympohony, Zend, Yii, dan Kohana. Framework PHP yang menggunakan konsep MVC (Model, View, Controller) seperti Yii, menjadikan pembuatan aplikasi berskala besar menjadi lebih cepat, dan mudah. Seorang designer tidak perlu lagi merepotkan urusan coding PHP, begitu juga seorang programmer, tidak perlu memikirkan masalah design interface ( Huraira, 2012).
EXTREME
PROGRAMMING ( XP )
Extreme
Programming
(XP) merupakan metode
pengembangan Sistem Software engineering yang sudah mengadopsi pendekatan Agile. XP dimunculkan untuk menangani suatu perubahan perubahan yang biasanya sering terjadi saat pengembangan berlangsung
bahkan pada saat proses pengembangan sudah hampir berakhir dan dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai requirements yang tidak jelas dari pengguna (Krisna, et al., 2011).
Berikut empat nilai pada Extreme Programming (Pressman, 2010 ) :
a.
Komunikasi (Communication) : Komunikasi dalam pelaksanaan proyek sangatlah penting. Komunikasi
antara
pengembang dengan klien harus berjalan dengan selaras, sehingga jalannya masalah dengan
proyek-proyek dapat selalu ditelusuri kembali. komunikasi antara pengembang dan
klien sering menjadi masalah. Karena itu komunikasi dalam XP dibangun dengan
melakukan pemrograman berpasangan (pair
programming). pengembang didampingi oleh pihak klien dalam melakuka
pengkodean dan tes unit sehingga klien
bisa terlibat langsung dalam pemrograman sambil berkomunikasi dengan
pengembang. Sehingga dapat mencegah
pembangunan proyek
yang salah.
b.
Sederhana (Simplicity) :
Menekankan
pada kesederhanaan dalam pengkodean, dan
mengambil keputusan yang sederhana dan dapat menentukan ketetapan waktu untuk
menyeimbangkan pekerjaan yang rumit. Komunikasi yang lebih banyak mempermudah,
dan rancangan yang sederhana dapat meringkas penjelasan.
c.
Umpan balik (Feed back) : berkosentrasi bekerja yang
berkaitan dengan komunikasi dan kesederhanaan. Semakin banyak umpan balik yang
masuk, Jika komunikasi dilakukan dengan jelas, semakin mudah untuk berkomunikasi dan menjelaskan hasil pengujian dalam pengukuran sistem
berjalan lancar dengan sistem sederhana.
d.
Keberanian
(Courage) : Keberanian
berkaitan dengan kesederhanaan dan umpan
balik. Dengan keberanian dalam mencoba mengerjakan dengan kesederhanaan maka
akan mendapat keberhasilan dengan pencapain umpan balik yang sesuai dengan
keberanian yang dilakukannya.
Extreme Programming menggunakan
pendekatan berorientasi objek sebagai
paradigma pembangunan yang lebih disukai dan model proses extreme programming terbentuk dari
sebuah kerangka kerja yang memiliki 4 uraian aktivitas utama,
yaitu planning, design, coding dan testing (Pressman, 2010).
Gambar 2 : Extreme Programming
UNIFIED
MODELLING LANGUAGE
Unified
Modelling Language (UML)
merupakan
alat perancangan sistem yang berorientasi pada objek. Secara filosofi
kemunculan UML diilhami oleh konsep yang telah ada yaitu konsep permodelan Object-Oriented
(OO), karena konsep ini
menganalogikan sistem seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh obyek dan
digambarkan atau
dinotasikan dalam simbol-simbol yang cukup spesifik maka OO memiliki proses
standard dan bersifat bebas ( Haviluddin, 2011).
Ada 4 (empat) prinsip dasar dari pemrograman
berorientasi obyek yang menjadi dasar kemunculan UML ( Haviluddin, 2011) :
1.
Abstraksi memfokuskan perhatian pada karakteristik obyek yang
paling penting dan paling dominan yang bisa digunakan untuk membedakan obyek
tersebut dari obyek lainnya.
2.
Enkapsulasi menyembunyikan banyak hal yang terdapat dalam obyek
yang tidak perlu diketahui oleh obyek lain.
3.
Modularitas membagi sistem yang rumit menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil yang bisa mempermudah pengembang memahami
dan mengelola obyek tersebut.
4.
Hirarki berhubungan dengan abstraksi dan modularitas,
yaitu pembagian berdasarkan urutan dan pengelompokkan tertentu. Misalnya untuk
menentukan obyek mana yang berada pada kelompok yang sama, kelompok obyek hirarki lebih tinggi dan lebih rendah. Semakin rendah hirarki obyek berarti semakin jauh abstraksi dilakukan terhadap suatu obyek.
BUSSINESS
PROCESS MODELING NOTATION
BPM (Business Process Modeling), sehubungan dengan rekayasa sistem, memberikan metode
dan teknik untuk membuat proses bisnis yang lebih jelas untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Ini menyediakan pendekatan yang
komprehensif untuk menyelaraskan proses bisnis organisasi sesuai kebutuhan.
Dengan bantuan dari BPM, organisasi dapat lebih efektif dan mampu menerima
perubahan dan bukan berfokus pada hirarki tradisional pendekatan manajemen. BPM menyediakan platform untuk menciptakan bisnis proses pada
skema, membangun, dan menjelaskan alur sistem dengan cepat ( Laliwala,2014
).
Penciptaan BPMN
terdiri dari lima fase proses bisnis manajemen, umumnya dikenal sebagai siklus
hidup BPM.
Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 3 : Siklus
Bisnis Proses
Berikut Uraian
Tahap Siklus diatas adalah sebagai berikut :
1.
Tahap Desain ( Design )
Tahap desain siklus bertanggung jawab untuk identifikasi dan
desain proses bisnis. Bidang difokuskan pada dalam tahap ini adalah
mengidentifikasi kegiatan, menganalisis kemungkinan perubahan dalam organisasi,
mendefinisikan perjanjian tingkat layanan, dan proses menentukan rincian,
seperti aktor, pemberitahuan dalam proses bisnis. Tujuan utama dari fase ini
adalah untuk memastikan bahwa desain teoritis yang benar dan efisien disiapkan.
Fase ini milik pemilik proses yang
menentukan aliran proses untuk organisasi.
2.
Model (Modeling )
Dalam tahap Modeling
dimana proses bisnis divalidasi dan
ditentukan sepenuhnya. Desain teoritis disiapkan dan proses bisnis teoritis
dirancang menggunakan berbagai elemen BPMN. Fase ini adalah terutama tanggung
jawab analis sistem dan integrator.
3. Eksekusi ( Execution )
Tahap Eksekusi diuraikan setelah desain teoritis berubah
menjadi model, dapat diimplementasikan dalam aplikasi proses bisnis. Dalam
tahap eksekusi dilakukan untuk mengotomatisasi pelaksanaan bisnis proses. Ini
adalah fase di mana layanan didefinisikan untuk mengotomatisasi proses bisnis.
4. Pemantauan (Monitoring )
Tahap Pemantauan atau monitoring adalah tahap pelacakan
proses individu. Pemantauan kinerja untuk masing-masing dan setiap proses dapat
disediakan secara statistik. Pada tahap ini, masalah dalam proses bisnis dapat
diidentifikasi dan langkah-langkah koreksi dapat diambil untuk memperbaikinya.
3.
Optimasi( Optimization
)
Tahap optimasi
adalah fase terakhir dari Siklus Bisnis Proses. Dalam fase ini, kinerja
informasi proses ini diambil dari fase pemantauan dan perbaikan dalam proses
dan perubahan kebutuhan bisnis diidentifikasi. Setelah optimasi fase selesai,
proses bisnis lagi masuk ke dalam tahap
desain dan siklus selesai.
Dengan
demikian, Setiap fase dirancang untuk menerapkan solusi proses yang sukses
dengan bantuan dari siklus BPM,
seseorang dapat memahami bahwa pelaksanaan bisnis proses adalah proses yang
berkelanjutan karena perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.
3.
ANALISIS MASALAH
Komunikasi adalah kebutuhan vital dari semua makhluk, terutama
manusia dengan adanya perbedaaan bahasa yang ada di dunia ini membuat
keterbatasan pengertian dalam hal berkomunikasi. Penguasaan sebuah bahasa akan menjadikan diri tidak
terbatas dengan tempat. Tetapi dalam kenyataannya
untuk dapat menguasai
berbagai bahasa yang ada di dunia itu
bukan hal yang mudah. Dengan
perkembangan dunia teknologi, menjadikan hal berkomunikasi tidak hanya
dengan percakapan secara langsung
bertatap muka, tetapi ada dalam cakupan dengan
alat perantara, seperti halnya melalui telepon, dan pesan tertulis.
Pesan tertulis memiliki
keuntungan bagi para komunikan dalam proses berkomunikasi, untuk menyerap
dahulu apa yang dimaksud dari komunikator mengirim pesan tersebut, untuk hal
yang lebih detail saat menghadapi komunikan yang berbeda bahasa. Bentuk pesan teks tertulis, penerima pesan dapat mengartikan arti pesan pengirim tersebut dalam bahasa yang di kuasainya untuk
pesan yang memiliki perbedaaan bahasa pada pengirim pada saat penyampaian
pesan.
Dalam Kondisi ini, menggambarkan proses
berkirim pesan yang memilki karakteristik
dari latar belakang perbedaan bahasa yang dikuasai oleh orang dalam
berinteraksi berkomunikasi kepada beberapa orang yang ada di sekitarnya. Dengan
menerapkan perangkat terjemahan dalam satu aplikasi mempermudah dalam proses
komunikasi penyampaian pesan, yang dalam perkembangannya untuk kebutuhan
tersebut masih dalam cangkupan penanaman
aplikasi keduanya yang terbatas antara aplikasi terjemahan yang menyeluruh
dalam bahasa yang ada dengan alat komunikasi.
Google API
atau yang bisa di katakan bagian dari
Framework Google, API merupakan singkatan dari Application Programming Interface, API dapat diartikan kode program yang dapat di implementasikan pada
program lain yang kembangkan untuk menghasilkan aplikasi dengan memanfaatkan fungsi
yang disediakan oleh Google tersebut.
API (
Application Programming Interface ) adalah sebuah antarmuka yang
menyediakan fungsionalitas dari
program aplikasi. Memungkinkan pengembang untuk mengembangkan
program dengan menggabungkan logika control dengan panggilan
API.
Di antara API yang disediakan oleh Google
tersebut,
dalam aplikasi ini membutuhkan
API yang
disediakan google yang mencakup Language
API untuk proses penerjemahan Bahasa pengguna ( user ) atau pengirim ( sender ) dan penerima ( receiver ).
Pada Google Translate API memiliki 3 operasi, yaitu :
1. Terjemahan (Translate) : Menerjemahkan teks sumber dari bahasa sumber untuk menargetkan
Bahasa.
2. Bahasa (
Languages ) :
Daftar sumber dan
target bahasa yang didukung oleh menerjemahkan metode.
3. Deteksi ( Detect ) :
Deteksi bahasa teks sumber.
KERANGKA
PEMIKIRAN
Berikut Kerangka Pemikiran yang dirancang penulis dalam tahap untuk pembuatan Aplikasi Penerjemahan
pesan yang menerapkan Framework dari Google yaitu Google Translate API.
Gambar 5: Konsep Kerangka Berpikir
Keterangan:
a.
Tahap pertama di awali dengan mengidentifikasi
masalah pada pokok bahan permasalahan
perancangan sistem yang akan dibangun
b.
Selanjutnya tahap Daftar Pustaka dimana jurnal, buku,
dan sumber-sumber referensi yang di
dapatkan sebagai pendukung dalam proses
perancangan aplikasi.
c.
Pada tahapan ketiga adalah Batasan Masalah, Penulis menganalisa
dari latar belakang dan identifikasi
masalah yang merupakan pokok perancangan sistem dan menganailisa faktor
yang dapat menghambat kinerja
dalam perancangan aplikasi.
d.
Tahap ke empat, selanjutnya melakukan perancangan sistem informasi yang menggunakan
metode Extreme Programming dalam
metode penelitian Perancangan Sistem Aplikasi Penerjemah Pesan.
e.
Tahap Perencanaan ( Planning ) ini merupakan bagian
dari tahap perancangan informasi disini
dilakukan proses Perencanaan kebutuhan
kebutuhan yang di perlukan dalam proses
pembuatan aplikasi.
f.
Tahap Desain ( Design ) ini merupakan bagian ke dua dari metode Extreme Programming, dimana pada tahapan
ini membuat desain atau pengembangan
aplikasi dalam bentuk yang akan di implementasikan dalam program
aplikasi.
g.
Pengkodean ( Coding ), Setelah langkah perancangan pembuatan aplikasi diatas, dimana
selanjutnya aplikasi di implementasikan ke dalam pengkodean program berupa source code yang dapat diakses sesuai
dengan tujuan yang telah di rencanakan.
h.
Untuk Tahapan
terakhir dilakukannya Pengujian ( Testing
), yaitu Tes sistem apakah aplikasi berjalan sesuai dengan kebutuhan atau
sebaliknya apakah aplikasi tidak
berjalan dengan baik dan harus kembali melakukan proses perancangan ulang
sampai
tujuan dalam perancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk Pendukung
perancangan Aplikasi ini , dilakukan
metode studi lapangan untuk mendukung proses perancangan analisis
untuk mengidentifikasi permasalahan sistem
dan kebutuhan solusi dari komunitas pengguna dengan wawancara.
METODE ANALISIS MASALAH
Dalam
proses menganalisis Perancangan Aplikasi yang akan di bangun, digunakan
Analisis SWOT. SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam proyek, organisasi, atau dalam usaha bisnis.
S- Strengths (Kekuatan) adalah aspek atau karakteristik
usaha, atau tim proyek yang memberikan keuntungan atas orang yang bersangkutan.
W- Weaknesses (Kelemahan) adalah aspek atau karakteristik
yang menempatkan organisasi pada relatif merugikan terhadap orang yang bersangkutan.
O- Opportunities ( Peluang )
adalah prospek internal dan eksternal
yang dapat meningkatkan Kinerja organisasi untuk membangun Perancangan Aplikasi
yang akan di kerjakan.
T- Threats ( Ancaman ) adalah faktor yang mempengaruhi internal dan eksternal dalam lingkungan yang dapat menyebabkan masalah bagi fungsi atau proyek.
Berikut Analisis
Proses bisnis Penerapan Google Translate API pada Aplikasi
Penerjemah Pesan yang memiliki tugas
dalam mendefinisikan masalah sistem untuk melakukan studi kelayakan dan
menganalisis kebutuhan yang akan dirancang dalam pengembangan sistem.
1.
Stenght ( Kekuatan )
a. Komunikasi
antar orang yang
semakin global, dengan aplikasi yang
mendukung proses komunikasi tanpa dibatasi oleh suatu bahasa atau wilayah.
b. Dukungan jaringan internet yang sudah menyeluruh dan berkembang pesat.
c. Mempermudah jalannya komunikasi dengan latar belakang
perbedaan bahasa antara komunikator dengan komunikan.
d. Memberikan kemudahan
dalam proses komunikasi dengan perbedaan
bahasa tanpa memberikan gangguan dalam proses bekerja ganda antara
aplikasi pesan dengan aplikasi terjemahan.
2.
Weakness ( Kelemahan )
a. Persaingan ketat pada aplikasi aplikasi pesan
lain yang sudah dipublikasikan.
b. Model
atau fitur yang sudah diterapkan pada
masing masing aplikasi pesan.
c. Penggunaan
Aplikasi untuk para pengguna yang memiliki kebutuhan komunikasi yang tinggi dan
luas.
d. Terbatasnya pemakaian
direktori yang di gunakan dalam proses penerjemahan pesan yang di terapkan .
3.
Opportunities ( Peluang )
a.
Banyaknya kebutuhan aplikasi
penerjemahan dalam proses berkomunikasi
b.
Interaksi komunikasi dengan perantara aplikasi pesan yang semakin
berkembang.
c.
Dukungan aplikasi terjemahan
dalam proses komunikasi sangat dibutuhkan para pengguna yang memiliki
keterbatasan berkomunikasi dalam cakupan
pada bahasa.
d.
Memberikan kemudahan dalam satu
aplikasi untuk pengguna dalam memperoleh terjemahan bahasa tanpa berpindah ke
Aplikasi Terjemahan di Aplikasi lain.
e.
Aplikasi pesan dengan ditambahkan
proses terjemahan memberikan peran penting dalam proses terjemahan pesan dengan perbedaan
bahasa.
f.
Aplikasi Google
Translate API yang mendukung direktori
kumpulan kosakata dari beberapa bahasa yang dapat di sambungkan dengan
aplikasi pesan.
4.
Threats ( Ancaman )
a.
Ketergantungan Jaringan Internet
untuk dapat menjalankan aplikasi.
b.
Banyaknya aplikasi-aplikasi
pesan yang beredar dan menawarkan
berbagai fitur yang di tambahkan.
c.
Perubahan teknologi yang
menantang posisi kebutuhan
fitur aplikasi, dengan petumbuhan pengembang sistem yang sangat cepat.
Dari hasil analisis diatas, dalam Perancangan Penerapan Google Translate API pada Aplikasi Penerjemah Pesan mengambil sisi
kekuatan (Strenght) dan Peluang (Opportunity) dalam mengambil keputusan melakukan perancangan sistem aplikasi, dengan memperhatikan ancaman (Threats) dan kelemahan (Weakness)
untuk memaksimalkan kinerja dalam aplikasi yang di bangun.
4.
KARAKTERISTIK
SISTEM
Karakteristik pada penerapan aplikasi ini menggunakan metode
yang dapat mengakses dan mensinkronkan pada aplikasi
Google Translate Api kesebuah aplikasi pesan. Dengan adanya sistem
yang diterapkan tersebut dapat memudahkan dalam aktivitas berkirim pesan dengan menghasilkan terjemahan sesuai dengan
Bahasa pilihan penerima ( Receiver ).
KONSEP BASIS
DATA
Konsep Basis Data dalam penerapan perancangan aplikasi ini menggunkan sumber data yang merupakan bagian Framework Google, dalam proses penerjemahan dengan menggunakan direktori dari Google Language API dengan penyimpanan
data pada database yang
dibangun pada PHP MySQL dalam perancangan sistem database dan
form, untuk menyimpan
data pesan sebagai history
pesan yang dikelola dan menerapkan table
message untuk proses transfer teks.
Dalam peracangan aplikasi ini menerapkan metode MVC (Model View Controller ) untuk membangun dan mengimplementasikan aplikasi.
ANALISA
KEBUTUHAN
Berdasarkan pada kesimpulan permasalahan proses
analisis diatas, berikut analisi kebutuhan Yang berkaitan dalam proses pengerjaan perancangan aplikasi ini adalah sebagai
berikut :
a.
Aplikasi pesan sebagai media penerapan
Google API
b.
Google
Language API
c.
UML (Unified Modeling language )
d.
XAMPP sebagai database tools
e.
Netbeans sebagai text editor
f.
Browser,
Internet
g.
Database.
LANGKAH
PEMECAHAN MASALAH
Berikut Langkah Pemecahan Masalah dari
hasil analisis diatas dalam Kriteria Aplikasi yang dibangun :
1.
Membangun
aplikasi yang mencakup semua kebutuhan dari proses komunikasi berupa pesan teks yang dapat
di terjemahkan ke dalam Bahasa lainnya.
2.
Membangun
aplikasi pesan yang dapat melakukan proses berkirim pesan.
3.
Memanfaatkan
Software Translater yaitu Google Translate API untuk memberikan
fasilitas dalam proses berkirim pesan.
4.
Penggunaan
terjemahan dan deteksi bahasa fungsi dihitung per juta karakter yang diserahkan
ke layanan Google APIs.
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
Berikut Flowchart yang menggambarkan Perancangan Sistem Aplikasi yang di jalankan
untuk langkah penyelesaian proses berkirim pesan untuk keseluruhan dari
Aplikasi.
Gambar 6
: Perancangan Sistem Aplikasi
Berikut Flowchart Langkah Penyelesaian Proses
Penerjemahan pada Aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Gambar 7 : Flowchart Sistem
penerjemahan
USE CASE DIAGRAM
Use case adalah interaksi antara sistem dan
aktor. Use case bekerja dengan cara
mendeskripsikan tipe interaksi antara user dengan sebuah sistem dengan
sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
Gambar 8 :Use Case Diagram
Dalam aktivitas ini penerima dapat menerima pesan
dari user pengirim dan dapat mengirimkan umpan balik, yaitu penerima dapat
mengirimkan pesan balasan dengan memiliki akses
sama dalam aplikasi seperti halnya pengirim.
Berikut class model
diagram respon yang
menggambarkan aktivitas user dalam berkirim dan menerima pesan .
CLASS DIAGRAM
Class
Diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem.
Karena itu
Class diagram merupakan kekuatan dasar dari metode
berorientasi objek termasuk UML yang menangkap struktur
logis dari sistem yang membentuk model statis, menggambarkan apa yang ada dan
apa atribut dan perilaku yang dimilikinya, bukan bagaimana sesuatu dilakukan. Class diagram yang paling berguna untuk
menggambarkan hubungan antara Class dan
desain antarmuka. associate dan compose dalam class diagram diatas mencerminkan komposisi atau penggunaan, dan
koneksi masing-masing kelas tersebut.
Gambar 9: Class Diagram
Keterangan
:
Dalam class diagram Sistem Aplikasi
di atas, menunjukan hubungan yang
dimiliki antara kelas-kelas yang berkaitan dalam komposisi kelas tersebut pada
komponen aplikasi, yang di dalamnya memiliki hubungan antara user, pesan dan user pesan yang
ditetapkan. User pesan merupakan bagian dari kelas user dan pesan.
ACTIVITY
DIAGRAM
Activity Diagram Menggambarkan Alur kerja pada Activity Diagram diatas pertama kali melakukan aktivitas Login, dimana untuk login harus memiliki data login yaitu username dan password, apabila tidak memiliki data login, user akan ke menu register untuk dapat mengakses aplikasi dan melakukan aktifitas berkirim pesan. Dalam Form Register terdapat pilihan Bahasa yang akan di gunakan oleh user tersebut, sebagai Bahasa yang akan di gunakan dalam aktifitas percakapan dan tersimpan pada database user yang bersangkutan. Berikut Activity Diagram pada proses alur kerja pada Aplikasi Penerapan Google API pada Aplikasi Penerjemah Pesan.
Gambar 10: Activity Diagram
COMMUNICATION
DIAGRAM
Pada Communication Diagram UML 2.0
( Collaboration Diagram Versi 1.1) menggambarkan hubungan antar objek atau elemen-elemen yang terdapat pada aplikasi
yang berinteraksi pada waktu
berjalan. Yang
menunjukan adanya jalannya aktivitas aplikasi yang saling berhubungan antara
objek satu dengan objek lain yang saling berkaitan.
Gambar 11: Communication / Collaboration Diagram.
DEPLOYMENT
DIAGRAM
Deployment Diagram memberikan
gambaran dari arsitektur fisik software, hardware, yang menggambarkan
kebutuhan sistem pada pembangunan aplikasi agar dapat berjalan.
COMPONENT
DIAGRAM
Component Diagram menunjukan
komponen perangkat lunak yang
tergabung yang di butuhkan dalam
pembangunan sistem untuk mengolah
aplikasi yang di bangun. Pada gambar diatas menunjukan notasi komponen yang di
butuhkan dalam pembentukan aplikasi,
yaitu Komponen Program dengan Bahasa
pemograman PHP dengan Menggunakan Yii
Framework PHP yang di dalamnya memiliki metode pengkodean MVC, dan Google APIs Console untuk mengakses
media penerjemah dengan menggunakan Google
Translate API, yang selanjutnya terhubung dengan komponen Database sebagai komponen yang menyediakan ruang penyimpan
data.
INTERACTION OVERVIEW DIAGRAM
Gambar 15: Interaction
Overview Diagram Login dan Tampilan
STATE
MACHINE DIAGRAM
State
Machine Diagram ini Menggambarkan alur
jalannya sistem dengan secara
bertahap dalam proses pengendalian sistem,
elemen pertama dengan
melakukan aktifitas mengolah data
dan melewatinya dengan melanjutkan ke tahap proses tampilan antarmuka data user, dalam tahap ini di
teruskan ke sistem yang memiliki kumpulan node
lain yang berkaitan untuk dapat melengkapi proses aplikasi, yaitu dengan data
Penerima Pesan dan Data Terjemahan. Aplikasi terhubung dan diteruskan pada aktifitas pengolahan teks data, dan input
teks dan menghasilkan data yang siap di
kirim.
Berikut gambaran State Machine Diagram pada aplikasi yang
dibangun :
Gambar 16 : State Machine Diagram
SEQUENCE
DIAGRAM
1.
Sequence Diagram Registrasi User
Gambar 17: Sequence Diagram
Registrasi User
2.
Sequence Diagram Akses Account
Sequence
Diagram akses Account menggambarkan bagaimana
user dapat mengakses masuk kedalam sistem untuk dapat menjalankan
aplikasi, user dapat memasukan data
login yang sebelumnya dengan melakukan
registrasi. Setelah data login di masukan, sistem akan mengverifikasi data
login untuk mengakses halaman utama dan
melihat antarmuka detail aplikasi account yang di miliki.
Gambar 18: Sequence
Diagram Akses Account
3.
Sequence Diagram Aktifitas
Sequence
Diagram Aktifitas menggambarkan
sebagian besar aktifitas dalam sistem yang memiliki hubungan secara detail
dengan elemen satu ke elemen lainnya yang
memiliki alur kerja sesuai dengan
perintahnya, dimana proses diawali dengan mengakses alamat web pada mesin pencari
atau browser dan masuk ke halaman utama yang akan di sajikan halaman login untuk dapat masuk ke dalam tampilan menu aplikasi di dalamnya.
Gambar 19 : Sequence Diagram
Aktifitas
4.
Sequence Diagram Sistem
dan Komponen Aplikasi
Sequence Diagram Sistem menggambarkan interaksi antar elemen yang ada di dalam sistem yang merupakan
bagian dari fungsi aplikasi berupa user
interface sebagai
halaman antar muka user pada aplikasi. User
interface akan melakukan request data ke elemen data kontrol
yang akan meneruskan data request kepada Data Google API, dan Google API
akan mengirimkan pengaturan Data Google
API dimana di dalam
aplikasi ini menerapkan Google Translate API dan mengontrol data sesuai
permintaan dari user.
Gambar 20: Sequence
Diagram Komponen Aplikasi
Gambar 21: Sequence Diagram Sistem
DESAIN ANTAR
MUKA APLIKASI
Dalam perancangan Aplikasi ini di
terapkan pada aplikasi web, dimana user harus dalam koneksi internet, dan
membuka browser dengan mengetikan alamat url yang di tujukan ke aplikasi
tersebut, yaitu di halaman utama terdapat home website dan halaman login
application.
Aktifitas
Aplikasi ini terdapat berbagai menu yang diberikan antara lain: menu Home, Contact Us, How to Use, List Contact,
Logout(). Untuk menu List Contact dan Logout dapat diakses
setelah berhasil melakukan
Login.
Gambar 22
: Antarmuka Aplikasi
Pada halaman Login Aplikasi, user dapat
memilih Bahasa Sumber dan Bahasa Sasaran yang akan di gunakan. Untuk dapat
mengakses masuk halaman berkirim pesan user harus memasukan email dan
password yang sudah teregistrasi pada aplikasi. Jika belum memiliki akun, user
akan diarahkan ke menu register.
Gambar 23: Login
Aplikasi
User yang belum memiliki username dan password
untuk menggunakan aplikasi berkirim pesan ini, akan diarahkan ke menu
register untuk mendapatkan hak akses.
User mengisi data registrasi dan sistem akan memberikan konfirmasi apakah
proses regitsrasi berhasil atau tidak, jika regitrasi berhasil, user dapat menggunakan email dan password yang
sudah teregistrasi.
Dalam Tabel Dialog Registrasi ini, User
di minta mengisikan form yag ada pada dialog registrasi meliputi : Name, Identity,
Email, Password, Address, Bahasa.
Untuk Bahasa, user dapat memilih bahasa yang akan di
terapkan dalam proses percakapan, yaitu dalam posisi Bahasa Sumber.
Gambar 24: Halaman Registrasi Data
Pada bagian halaman ini user dapat melihat list user lain , dan dapat
melihat pesan yang dari user lain yang dikirimkan ke pada kita yang belum
terbaca. Dalam List User Unread penerima
pesan dapat mengetahui status pengirim sedang
offline atau online. Dan
menampilkan berapa baris pesan yang telah dikirimkan.
Gambar 25:
Halaman List User
Dihalaman ini merupakan halaman berkirim pesan, dimana
aplikasi ini adalah ujung dari tujuan aplikasi
dibangun. Dalam aplikasi ini teks pesan di terjemahkan disesuaikan dengan bahasa yang sebelumnya di pilih.
Pengirim menggunakan bahasa percakapan dengan
menggunakan bahasa Sumber, yaitu bahasa pengirim ditentukan saat memilih bahasa pada waktu melakukan
registrasi. Pengirim akan menulis
percakapan dengan bahasa Sumber ke penerima pesan, dan sistem akan
mendeteksi Bahasa Penerima untuk
menampilkan Bahasa Sasaran yang sesuai. sehingga dapat menghasilkan Bahasa
Sumber dan Bahasa Sasaran dalam percakapan yang dikirimkan.
Penerima Pesan akan menerima teks percakapan pengirim
yang sudah di deteksi bersama sebelumnya
dan menghasilkan olahan teks dari Bahasa Sumber ( Bahasa
Pengirim ) dan Bahasa Sasaran ( Bahasa Penerima ).
Gambar 26:
Halaman Berkirim
Pesan
Keterangan: Pada Gambar 26: Halaman Berkirim Pesan menunjukan proses percakapan
yang terjadi antara dua orang
dengan menggunakan bahasa yang berbeda,
dimana dalam gambar tersebut menunjukan
User dengan nama Kinakina
menggunakan bahasa Indonesia, dan User dengan nama Bebi menggunakan
bahasa China.
UJI TES
APLIKASI
Pada tahap Uji Tes Aplikasi merupakan
Tahap dimana langkah selanjutnya setelah proses pembangunan aplikasi untuk mencoba aplikasi yang sudah dibangun apakah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan pada aplikasi ini.
Gambar 27: Halaman Antarmuka percakapan
Untuk
menjalankan Uji coba tes aplikasi ini, dilakukan dengan mengambil contoh percakapan dengan
menggunakan tiga pengguna yang berbeda Bahasa, berikut Bahasa yang diterapkan
oleh pengguna :
Kinakina : Menggunakan
Bahasa Indonesia
Tito :
Menggunakan Bahasa Inggris
Bebi
: Menggunakan
Bahasa China
Berikut beberapa
tes uji coba aplikasi Penerapan Google Translate API pada Aplikasi
Penerjemah Pesan.
Gambar 28: Bahasa Indonesia ke Bahasa
Inggris
Pada Gambar 28: Bahasa Indonesia ke
Bahasa Inggris,
menunjukan aplikasi ini berhasil berjalan dengan menggunakan Bahasa sumber
Bahasa Indonesia dan Bahasa Sasaran menggunakan Bahasa Inggris. Dimana pengirim
menerapkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang digunakan dalam aplikasi ini,
dan aplikasi ini memproses aplikasi ini menerjemahkan ke Bahasa penerima dan
menghasilkan Bahasa yang sesuai dengan Bahasa
penerima dan mudah
di pahami.
Gambar 29: Kalimat Bahasa Indonesia ke Bahasa China
Pada Gambar 48: Bahasa
Indonesia ke Bahasa China, Uji
tes menerapkan Bahasa sumber menggunakan
Bahasa Indonesia, dan Bahasa sasaran menggunakan Bahasa China. Sehingga
menampilkan Bahasa Indonesia ke Bahasa China dalam teks
percakapannya.
Gambar 30: Bahasa Inggris ke
Bahasa Indonesia
Gambar 31: Bahasa Inggris ke Bahasa China
Gambar 32: Bahasa China ke
Bahasa Indonesia
Pada gambar
diatas menampilkan teks percakapan dengan menerapkan Bahasa sumber menggunakan
Bahasa China dan Bahasa Sasaran
menggunakan Bahasa Indonesia.
Gambar 33: Bahasa China ke Bahasa Indonesia
Sumber: Olahan Penulis
Untuk Uji tes
terakhir, mencoba menguji coba dengan menggunakan Bahasa sumber dengan
menggunakan Bahasa China dan Bahasa
Sasaran menggunakan Bahasa Inggris. Dan
hasilnya aplikasi ini dapat menampilkan teks pengirim dan teks terjemahn untuk
penerima yang sesuai yang diterapkan
oleh masing masing pengguna.
Dari Hasil Uji
tes tersebut, dapat memberikan kesmpulan, bahwa aplikasi ini dapat
menerjemahkan Bahasa sasaran atau Bahasa pengirim yang sesuai dengan Bahasa
yang diterapkan oleh pengguna tersebut.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
- Aplikasi ini dapat
mengelola pesan dengan menampilkan
hasil teks bahasa sumber dengan bahasa
sasaran dengan mengsinkronisasikan dengan menggunakan direktori API dari
Google.
- Implementasi dari
pengembangan sistem ini diterapkan pada aplikasi web dengan mengakses alamat
website.
-
Perancangan
aplikasi ini merupakan awal dari pengembangan untuk mendukung aplikasi berkirim
pesan dengan berbagai bahasa.
- Dengan aplikasi ini menjadi salah satu solusi kepada
pengguna aplikasi penerjemah yang membantu
dalam proses berkirim pesan
- Aplikasi yang di rancang ini
masih dalam tahap uji coba perancangan untuk lebih lengkap dan detail.
- Pada aplikasi ini
hanya sebatas untuk aktivitas proses
berkirim pesan dalam bentuk teks
SARAN
- Untuk pengembangan aplikasi dapat di terapkan
pengembangannya menjadi aplikasi pada Android dan di tanamkan pada website online shop untuk mendukung
kontak dengan pelanggan.
-
Dalam aplikasi ini
akan memiliki daya tarik lebih dengan dikembangkan dengan berbagai fitur olah
pesan yang dapat memberikan kelengkapan dalam proses berkomunikasi.
-
Pemisahan atau
pengelompokan user online disesuaikan dengan bahasa atau
negara.
-
Aplikasi
dikembangkan untuk dibangun Forum atau Grup yang dapat mengelola bahasa dengan berbagai bahasa user dan tidak
terbatas dalam percakapan yang hanya
dalam batasan user 1 dan user 2.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Aiken, M., Park, M., Simon, L., & Lindblom, T. (2009).
Automatic Translation in Multilingual Electronic Meetings. Translation
Journal.
2.
Amir. (2013). Reproduksi Pesan Dalam Penerjemahan. Allemania
vol.3 No.1, 43.
3.
A.Meyer,Eric.(2011). CSS Pocket
Reference, Fourth Edition. Canada:O’Reilly
Media, Inc.
4.
Bahasa, p. (2008). kamus besar bahasa indonesia.
jakarta: gramedia pustaka utama.
5.
Budiharto, W. (2014). Web Programming Membangun Web Handal
dengan J2EE dan MVC . Yogyakarta: Andi.
6.
Dinata, S. K. (2012). Perekayasaan Web Magister Teknik
Informatika pada Universitas Bina Darma . Teknologi dan Informatika
(Teknomatika), 35.
7.
Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML(Unified Modeling
Language). Jurnal Informatika Mulawarman, 1.
8.
Hidayat, A., & Surarso, B. (2012). Penerapan Arsitektur
Model View Controller dalam Rancang Bangun Sistem Kuis Online Adiptif. Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi.
9.
Huraira, S. (2012). Menjelajah Yii Framework. Jakarta.
10.
Komala, L. (2009). Ilmu Komunikasi Perspektif Proses dan
Konteks. Surabaya: Widya Padjadjaran.
11.
Krisna, T. R., Kanth, C. P., Krisna, C., & Krisna, T. V.
(2011). Survey on Extreme Programming in Software Engineering. International
Journal of Computer Trends and Technology, 24.
12.
Laliwala, Z., & Mansuri, I. (2014). Activiti 5.X
Business Process Management, UK:Packt Publishing Ltd. UK: Packt Publishing
Ltd.
13.
Makarov, A. (2013). Yii Application Development Cookbook .
UK: Packt Publishing Ltd.